Benar-Benar Picik

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-09 Kategori: news

## Totally Petty: Dendam Kesumat dalam Dunia Politik, Sebuah Analisis MendalamTom Scocca, melalui kolom politiknya yang provokatif, “Margin of Error” di newsletter Indignity, membawa kita menyelami “Totally Petty,” sebuah fenomena yang sayangnya, semakin mengakar dalam lanskap politik modern.

Judul yang menggelitik ini langsung membangkitkan rasa ingin tahu, dan Scocca tidak mengecewakan.

Benar-Benar Picik

Dia memulai dengan sebuah contoh yang mencolok: pengumuman Departemen Pendidikan Amerika Serikat, tepat sebelum libur Hari Kemerdekaan, yang dengan bangga menyatakan bahwa “berkat kepemimpinan Presiden Trump,” Universitas.

.

.

(sayangnya, detail ini dihilangkan dalam deskripsi awal).

Pengumuman ini, yang seharusnya menjadi kabar baik bagi dunia pendidikan, justru terasa seperti tusukan kecil yang disengaja, sebuah upaya untuk mengaitkan pencapaian universitas tertentu dengan sosok yang kontroversial.

Inilah esensi dari “Totally Petty”: dendam kesumat yang dipertontonkan secara publik, kemenangan kecil yang dirayakan dengan nada sinis, dan upaya untuk merendahkan lawan dengan cara yang seringkali tidak elegan.

Scocca, dengan gaya penulisannya yang khas, tidak hanya menyajikan fakta.

Dia membongkar motif di balik tindakan tersebut, menyoroti bagaimana politik, yang seharusnya berfokus pada kepentingan publik, seringkali terjerumus ke dalam arena perseteruan pribadi.

Penggunaan frasa “berkat kepemimpinan Presiden Trump” terasa seperti sebuah sindiran, seolah-olah pencapaian universitas tersebut hanya mungkin terjadi karena keberadaan Trump, sebuah klaim yang tentu saja bisa diperdebatkan.

Fenomena “Totally Petty” ini, menurut pandangan saya, sangat berbahaya.

Ia meracuni iklim politik, membuat dialog yang konstruktif menjadi semakin sulit, dan mengikis kepercayaan publik terhadap institusi.

Ketika pemimpin politik sibuk membalas dendam dan merayakan kemenangan kecil, perhatian terhadap isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi menjadi terabaikan.

Saya teringat pada sebuah pepatah lama: “Jangan pernah meremehkan kekuatan dendam.

” Dalam politik, dendam seringkali menjadi bahan bakar utama, mendorong para politisi untuk mengambil tindakan yang tidak rasional dan merugikan.

“Totally Petty” adalah manifestasi dari dendam ini, sebuah pengingat bahwa politik seringkali lebih tentang ego dan perseteruan pribadi daripada tentang melayani masyarakat.

Memang, sulit untuk tidak merasa sinis melihat fenomena ini.

Namun, penting untuk tetap waspada dan kritis terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para pemimpin politik.

Kita harus menuntut lebih dari sekadar “Totally Petty.

” Kita membutuhkan pemimpin yang berfokus pada solusi, yang mampu bekerja sama untuk kepentingan bersama, dan yang tidak membiarkan dendam pribadi mengaburkan visi mereka.

Analisis Scocca dalam “Margin of Error” memberikan perspektif yang berharga tentang fenomena ini.

Dia tidak hanya menyoroti contoh-contoh “Totally Petty,” tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan implikasinya terhadap demokrasi kita.

Semoga dengan lebih memahami fenomena ini, kita dapat menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin kita dan mendorong mereka untuk bertindak dengan integritas dan kebijaksanaan.