Inggris Mengejar Ketertinggalan – Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?
## Inggris Tertinggal: Apa yang Salah Saat Melawan Prancis?
Laga pembuka Euro 2025 Inggris tidak berjalan sesuai rencana.
Kekalahan dari Prancis meninggalkan pertanyaan besar: di mana kesalahan terjadi?
Pertandingan ini seharusnya menjadi pernyataan kekuatan dari sang juara bertahan, namun justru menjadi indikasi bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Sejak peluit pertama dibunyikan, Prancis menunjukkan intensitas dan taktik yang membuat Inggris kewalahan.
Penguasaan bola yang dominan, transisi cepat, dan pressing tinggi dari Prancis membuat lini tengah Inggris kesulitan mengembangkan permainan.
Statistik menunjukkan bahwa penguasaan bola Prancis mencapai 60% di babak pertama, menggambarkan betapa Inggris kesulitan untuk sekadar mengamankan bola.
Salah satu titik lemah utama adalah lini tengah Inggris.
Kurangnya kreativitas dan kemampuan untuk memecah garis pertahanan Prancis menjadi masalah yang krusial.
Kehadiran pemain seperti Keira Walsh, yang biasanya menjadi motor penggerak tim, terasa kurang maksimal.
Walsh sering kali dijaga ketat oleh lini tengah Prancis, sehingga ruang geraknya terbatas dan distribusinya terhambat.
Selain itu, pertahanan Inggris juga terlihat rapuh.
Koordinasi yang kurang baik antara bek tengah dan penjaga gawang Mary Earps beberapa kali hampir berakibat fatal.
Gol pembuka Prancis, yang dicetak melalui skema serangan balik cepat, menyoroti kelemahan dalam transisi bertahan Inggris.
Mereka gagal untuk menghentikan serangan balik Prancis yang begitu cepat dan terorganisir.
Namun, bukan berarti semua harapan pupus.
Inggris menunjukkan secercah harapan di babak kedua, dengan beberapa serangan yang cukup berbahaya.
Substitusi yang dilakukan pelatih Sarina Wiegman, dengan memasukkan pemain-pemain yang lebih segar, memberikan sedikit energi baru bagi tim.
Akan tetapi, momentum ini tidak bertahan lama, dan Prancis berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir pertandingan.
Secara pribadi, saya melihat bahwa Inggris terlalu mengandalkan pemain-pemain kunci yang performanya sedang tidak dalam kondisi terbaik.
Keberanian untuk merotasi pemain dan memberikan kesempatan kepada talenta-talenta muda mungkin bisa menjadi solusi untuk menghadirkan dinamika baru dalam tim.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Inggris.
Mereka harus belajar dengan cepat dan memperbaiki kelemahan yang ada jika ingin mempertahankan gelar juara Eropa.
Pertandingan berikutnya akan menjadi krusial, dan Inggris harus menunjukkan mentalitas juara untuk bangkit kembali.
Yang jelas, Inggris tertinggal.
Mereka harus segera mengejar ketertinggalan ini, bukan hanya dalam klasemen grup, tetapi juga dalam performa dan kepercayaan diri.
Pertanyaan besarnya adalah: bisakah mereka melakukannya?
Hanya waktu yang akan menjawab.
Rekomendasi Artikel Terkait
Generasi Penerus IndyCar Bersinar di Kualifikasi Mid-Ohio - RACER
Tentu, ini artikel tentang generasi penerus IndyCar yang bersinar di kualifikasi Mid-Ohio:**Generasi Penerus IndyCar Unjuk…
Tanggal Publikasi:2025-07-07
Jason Kelce Dikecam karena Unggahan 4 Juli yang 'Tidak Peka': 'Privilese Terlihat'
## Jason Kelce Dikecam karena Unggahan 4 Juli yang Dianggap 'Tidak Peka': 'Privilese Terpampang Nyata'Philadelphia,…
Tanggal Publikasi:2025-07-07
"Para pria tertidur" – Primož Roglič di antara yang kalah GC karena angin silang di etape 1 Tour de France
## "Tertidur di Atas Sepeda": Rogli dan Para Jagoan GC Terjebak Angin Kencang di Etape…
Tanggal Publikasi:2025-07-07
Sumber: Grizzlies tukar center Huff ke Pacers
## Kejutan di Deadline: Grizzlies Lepas Huff ke Pacers Demi Masa DepanMemphis Grizzlies kembali membuat…
Tanggal Publikasi:2025-07-07