Wimbledon Sebut Keputusan Bola Keluar Terlewat karena Sistem Elektronik Mati

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-09 Kategori: news

## Wimbledon Dikejutkan Kontroversi: Teknologi Mati, Keputusan Kontroversial Lahir di Centre CourtWimbledon, turnamen tenis paling prestisius di dunia, tahun ini diwarnai kontroversi yang mengejutkan.

Insiden terjadi di Centre Court, jantung dari All England Club, di mana sebuah bola yang jelas-jelas keluar lapangan tidak dinyatakan *out*.

Apa yang membuat insiden ini begitu menggemparkan?

Sistem elektronik yang seharusnya menggantikan peran hakim garis, justru dalam keadaan mati saat kejadian.

Keputusan untuk menghilangkan hakim garis dan sepenuhnya bergantung pada teknologi *Electronic Line Calling* (ELC) memang inovasi yang berani.

Namun, keberanian ini kini dipertanyakan.

Bayangkan, di tengah atmosfer pertandingan yang penuh tekanan, ketelitian dan keakuratan menjadi krusial.

Bola yang menentukan nasib pemain dinyatakan masuk, padahal mata telanjang pun bisa melihat sebaliknya.

Fakta yang lebih mencengangkan adalah, prosedur peninjauan ulang (replay review) yang dulu menjadi penyelamat dalam situasi seperti ini, juga telah dihapuskan.

Kombinasi antara sistem ELC yang mati dan hilangnya *replay review* menciptakan badai sempurna bagi lahirnya keputusan kontroversial.

Sebagai seorang jurnalis yang telah meliput Wimbledon selama bertahun-tahun, saya merasa prihatin dengan kejadian ini.

Wimbledon selalu mengedepankan tradisi dan keunggulan.

Namun, inovasi teknologi seharusnya tidak mengorbankan prinsip-prinsip dasar keadilan dan akurasi.

Wimbledon Sebut Keputusan Bola Keluar Terlewat karena Sistem Elektronik Mati

Kejadian ini bukan hanya sekadar kesalahan teknis.

Ini adalah kegagalan sistemik.

Pertanyaan besar yang muncul adalah: mengapa sistem ELC dimatikan?

Apakah ada protokol darurat jika sistem utama gagal berfungsi?

Dan yang paling penting, bagaimana Wimbledon akan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan?

Saya yakin, All England Club akan melakukan investigasi mendalam dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

Reputasi Wimbledon sebagai turnamen yang menjunjung tinggi keadilan dan sportivitas dipertaruhkan.

Statistik menunjukkan bahwa keputusan *out* yang salah dapat mengubah momentum pertandingan secara signifikan.

Bahkan, dalam beberapa kasus, dapat menentukan pemenang.

Oleh karena itu, akurasi dalam penentuan *out* dan *in* adalah fondasi dari pertandingan tenis yang adil.

Sudut pandang pribadi saya, Wimbledon harus mempertimbangkan kembali penggunaan teknologi secara menyeluruh.

Mungkin saja, kombinasi antara teknologi dan hakim garis (dengan *replay review* sebagai opsi terakhir) adalah solusi terbaik.

Kita tidak boleh terlalu terpaku pada teknologi sehingga melupakan peran manusia dalam menjaga integritas olahraga.

Kontroversi ini menjadi pelajaran berharga bagi Wimbledon dan dunia tenis secara umum.

Inovasi adalah penting, tetapi keadilan dan akurasi jauh lebih penting.

Semoga Wimbledon dapat bangkit dari kejadian ini dan kembali menjadi tolok ukur keunggulan dalam dunia tenis.